Social Icons

Pages

Selasa, 26 April 2011

Gubernur NTB Siap Berbagi Saham Divestasi Dengan Menkeu

Jakarta – TAMBANG. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi, mengaku siap berbagi kepemilikan 7% saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tahun 2010 dengan Pemerintah Pusat. Syaratnya, dalam pembelian saham itu seharga USD 271,6 juta atau Rp 2,7 triliun itu, tiga pemda di NTB tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Persis skema kerjasama dengan PT Multicapital.

“Pokoknya pemda tidak memakai dana APBD. Kalau Menkeu (Menteri Keuangan) mau membeli dan berbagi dengan daerah, kami siap,” ujarnya.

Hal ini diungkapkan Zainul menanggapi saran pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada, Anggito Abimanyu, dalam diskusi di Jakarta, Selasa, 26 April 2011. Anggito menyarankan pemda bekerjasama dengan Pemerintah Pusat, membeli 7% saham divestasi PTNNT tanpa melibatkan perusahaan swasta.

Menurut Zainul, kepemilikan saham divestasi PTNNT adalah marwah (kehormatan, red) bagi rakyat di NTB, sebagai wilayah operasi pertambangan PTNNT. Maka dari itu, ia tidak bisa membayangkan seperti apa kemarahan rakyat di NTB, jika saham 7% itu tidak jadi dimiliki oleh tiga pemda.

Namun ia menyadari, penolakan banyak pihak terhadap keterlibatan PT Multicapital dalam proses divestasi itu begitu kuat. Untuk itu, ujarnya, pemda di NTB pun siap menggelar beauty contest ulang, guna mendapatkan rekanan selain Multicapital.

Terkait saran Anggito, Gubernur NTB juga menyatakan tidak ada masalah. Sayangnya, kata Zainul, selama ini Menteri Keuangan belum membuka komunikasi yang baik dengan pemda. Sementara tidak mungkin pemda membeli sendiri saham divestasi PTNNT, karena tidak mempunyai dana.

“Kita sangat terbuka, tapi kita tidak punya pendanaan,” ujar Gubernur NTB saat ditanya tentang kesiapannya, jika ada penawaran berbagi 7% saham divestasi PTNNT dengan Pemerintah Pusat masing-masing 3,5%.

“Kalau dibeli 7% oleh Pemerintah Pusat, kemudian dihibahkan 3,5% kepada pemerintah daerah, alhamdulillahirabbil aalamiin.....,” lanjut Gubernur NTB saat ditemui usai diskusi. “Tapi kalau 7% saham diambil begitu saja oleh Pusat, sama sekali tidak bisa diterima oleh rakyat NTB,” tegasnya.

Zainul pun menyayangkan, suratnya kepada Menteri Keuangan hingga kini belum dibalas sama sekali. Padahal sudah dua kali ia berkirim surat. Namun kepala daerah yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini tetap berharap, rebutan saham divestasi PTNNT ini akan berakhir khusnul Khatimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar