Social Icons

Pages

Rabu, 27 April 2011

G-Resources Berkomitmen 30% Pekerja Di Martabe Perempuan

Akses perempuan atas kesempatan di dunia kerja bukan lagi wacana, di dunia tambang sekali pun. Di proyek G-Resources Martabe, Sumatera Utara, perempuan menjadi bagian penting dari tim kerja di semua bidang. Perusahaan tambang emas multinasional ini berkomitmen mempekerjakan tenaga kerja lokal yang 30%-nya adalah perempuan.

"Perempuan cenderung merawat kendaraan besar dengan lebih baik, tidak mengambil risiko, dan mereka pekerja yang tangguh," tutur CEO G-Resources, Peter Albert.

Peter mengungkapkan, kontribusi perempuan memberikan perbedaan signifikan pada proyeknya yang berskala besar di Martabe. Posisi staf bidang umum, engineer, geologis, manajemen, sampai operator alat berat pun, terbuka untuk diisi oleh tenaga perempuan.

Meskipun masyarakat lokal di dekat lokasi tambang tidak memiliki pengalaman penambangan, ujarnya, tetapi G-Resources tetap berkomitmen untuk mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal yang berasal dari Batang Toru dan wilayah-wilayah di sekitarnya.

"Target ini tentu saja memerlukan komitmen serius dan berkesinambungan untuk melatih, mengembangkan dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja kami, " ujar Peter Albert kepada Majalah TAMBANG belum lama ini.

"Kami juga berkomitmen 30% dari karyawan lokal kami haruslah perempuan,” tegasnya. Ia menambahkan, G-Resources juga fokus pada peningkatan kemampuan perempuan, termasuk memberikan pelatihan yang dibutuhkan, untuk dapat mengemudi kendaraan tambang.

Padahal diketahui kendaraan tambang umumnya berbadan besar, dan perempuan lokal di sekitar lokasi proyek Martabe notabene tidak memiliki keterampilan. Bahkan samasekali tidak bisa mengemudi mobil maupun sepeda motor sebelumnya.

Saat ini, kata Peter Albert, 20 orang pengemudi perempuan sudah menyelesaikan pelatihannya dengan baik, dan sudah bekerja di tambang setiap hari. Jumlah tersebut ke depan akan terus bertambah. "Perempuan cenderung merawat kendaraan besar dengan lebih baik, tidak mengambil risiko, dan mereka pekerja yang tangguh," ungkapnya.

Linda Siahaan, Direktur G-Resources menambahkan, dirinya bangga sekali melihat perempuan Indonesia, khususnya perempuan Batak di Batang Toru yang mempunyai cara berpikir sangat maju dan ingin terus mengembangkan diri.

“Mereka juga tentu melihat, G-Resources dapat menjadi tempat yang mendukung pengembangan potensinya ke depan," kata Linda.

G-Resources adalah perusahaan pertambangan emas dan perak yang terdaftar di bursa Hong Kong. Hingga saat ini 1.500 orang bekerja di proyek Martabe di Batang Toru, Sumatera Utara. Perusahaan ini bercita-cita menjadi pemimpin pertambangan emas multinasional yang berfokus di Asia.

Proyek Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara. Proyek ini didirikan di bawah Kontrak Karya generasi keenam yang ditandatangani April 1997. Aset awal utama G-Resources saat ini adalah Martabe yang memiliki sumberdaya 6,5 juta ons emas dan 66 juta ons perak.

Sedang dalam proses konstruksi, Martabe ditargetkan memulai produksi di akhir 2011 dengan kapasitas per tahun 250.000 ons emas, dan 2-3 juta ons perak berbiaya rendah sebesar US$ 280 per ons emas.

G-Resources berkembang pesat dengan target produksi lebih dari satu juta ons emas per tahun, yang dilakukan melalui eksplorasi wilayah Kontrak Karya yang luas dan sangat prospektif, serta melalui akuisisi aset emas kualitas lainnya.

Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar